Sunday, December 18, 2011

Facebook dan Selingkuh

Jejaring sosial Facebook kian menunjukkan adanya perubahan sikap sosial masyarakat dalam berinteraksi terhadap sesama. Lewat Facebook, sejumlah aktivitas sosial, termasuk mencari pasangan, kini jadi tren yang unik.

Keistimewaan Facebook dalam memudahkan sosialiasi, menampilkan foto, hingga menyajikan berbagai informasi tentang diri membuat jejaring sosial ini dicintai oleh orang-orang yang ingin eksis dan suka tampil narsis.
Berbagai kelebihan Facebook (FB) itu ternyata membawa konsekuensi pada cara orang menarik perhatian lawan jenisnya. Malahan, karena tidak perlu bertatap muka secara langsung, FB kini menjadi tempat yang nyaman untuk saling menarik perhatian lawan jenis.
Dalam sebuah survei yang dilakukan oleh majalah pria Mens Health di Amerika, terungkap fakta-fakta mengejutkan seputar pengaruh jejaring sosial itu pada pola hubungan. Survei dilakukan terhadap 1.377 pria dan 1.540 wanita.
Sekitar 70 persen responden menjawab, mereka memakai Facebook untuk menggoda orang lain. Akibatnya, sebanyak 59 persen pengguna Facebook, mayoritas wanita, mengakui mereka merasa cemburu dengan interaksi pasangannya di Facebook, terutama interaksi dengan lawan jenis.
Dalam survei itu juga terungkap beberapa modus terjadinya perselingkuhan, seperti diawali saling mengirim komentar pada foto atau status, kemudian berlanjut dengan mengobrol (chatting), membuat janji pertemuan, dan sebagainya.
Mungkin karena ingin menggaet pasangan, sekitar 24 persen responden menjawab mereka tidak menyatakan dengan jujur status hubungan mereka. Kebanyakan menjawab masih lajang (single). Bahkan, sebanyak 27 persen tidak menyebutkan status hubungan mereka.
Dikutip dari Mens Health, sekitar 29 persen responden mengakui foto yang mereka tunjukkan atau ungkapan pikiran di dinding (wall) laman FB mereka memicu pertengkaran dengan pasangannya. Oleh karena itu, 11 persen responden menjawab mereka membuat batasan khusus sehingga pasangan mereka tidak bisa melihat berbagai aktivitas yang dilakukan (menulis status, komentar, atau mengunggah foto).
Bila pada awalnya FB ditujukan untuk mempertemukan penggunanya dengan teman-teman lama atau teman yang pernah dikenal secara fisik, kini FB lebih banyak dipakai untuk mencari kenalan. Sekitar 23 persen responden menyatakan mereka mengirimkan permintaan pertemanan pada orang-orang yang mereka anggap menarik.

Upaya menarik minat lawan jenis juga dilakukan dengan pemasangan foto yang menarik. Sekitar 11 persen responden wanita mengaku mereka sengaja memasang foto yang provokatif untuk menarik perhatian pria.
Kemudahan akses informasi pada jejaring sosial ciptaan Mark Zuckerberg ini juga membuat 85 persen responden sering tergoda untuk melihat laman FB milik mantan kekasih. Sebanyak 17 persen responden menjawab, setidaknya seminggu sekali mereka mengecek laman FB mantannya.
Sekitar 32 persen responden wanita secara blak-blakan mengakui mereka mencoba berhubungan kembali dengan mantannya melalui FB dan 16 persen dari mereka sebenarnya sudah berstatus sedang menjalin hubungan dengan orang lain.
Bagaimana dengan responden pria? Tak jauh berbeda. Sebanyak 36 persen dari mereka juga mencoba kembali dengan mantannya, dan 1 dari 5 pria ini sudah berpasangan dengan orang lain

.

Saturday, December 10, 2011

Efek duduk terlalu lama



Duduk terlalu lama ternyata membuat bokong lebih besar. Para ahli mengatakan bahwa tekanan pada area tubuh yang digunakan untuk duduk, memproduksi lemak hingga lebih dari 50 persen. Alhasil, bokong Anda dapat berubah ukuran dari ukuran yang semula tak terlalu besar. Demikian situs Zeenews Senin (5/12) mewartakan.

Hal ini menjelaskan mengapa perilaku santai dengan duduk di atas sofa, sambil makan makan kecil dapat membuat tubuh menjadi gemuk. Apalagi bila dikombinasikan dengan kurangnya olahraga. Bahkan orang-orang dengan diet sehat dan kebiasaan berolahraga akan terpengaruh jika mereka menghabiskan waktu lama duduk bersantai.

Para peneliti menemukan bahwa sel-sel pada bokong yang tak mendapatkan peregangan dalam jangka waktu lama dapat menjadi sel lemak. Semakin lama terus bertambah bila tak dilakukan peregangan. Solusinya, lakukanlah jalan-jalan santai pada area kerja, atau lakukan selingan aktivitas berdiri. Badan sehat bokong pun tetap pada ukuran ideal Anda. Penelitian ini juga telah dipublikasikan dalam American Journal of Physiology.

Friday, December 9, 2011

Khasiat buah buahan untuk kesuburan pria


Ini penting untuk para pria. Para ilmuwan di Brasil, baru-baru ini, menyarankan para pria mengonsumsi buah-buahan dan biji-bijian. Tujuannya agar dapat meningkatkan kemungkinan pembuahan berhasil di luar rahim.

Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa kurangnya makanan bergizi dan kelebihan berat badan dapat menurunkan konsentrasi sperma. Selain itu juga mempengaruhi kemampuan sperma untuk berenang menuju sel telur. Kebiasaan minum alkohol juga bisa membuat kualitas kesuburan pria merosot.

Kepala peneliti Pusat Kesuburan dan Bantuan Pembuahan Edson Borges mengatakan, konsentrasi sperma dipengaruhi secara negatif oleh indeks berat badan dan konsumsi alkohol.

Penelitian dilakukan dengan melibatkan 250 orang pria dan pasangannya. Mereka kebanyakan melakukan perawatan kesuburan atau lebih dikenal dengan injeksi sperma intracytoplasmic (ICSI). Setiap peserta diminta mengatakan berapa sering mereka mengkonsumsi sejumlah makanan, termasuk buah-buahan dan sayuran, kacang-kacangan, biji-bijian, daging dan ikan. Mereka juga ditanya seputar kebiasaan mengkonsumsi alkohol.

Setelah itu, peneliti menganalisa sampel sperma. Hal ini dilakukan untuk menentukan kesehatan responden dan konsentrasi spermanya. Masing-masing pasangan juga dipantau selama pengobatan.

Setelah diteliti terungkap pria yang mengonsumsi makanan sehat apalagi yang kaya buah dan biji-bijian, dan tidak minum alkohol memilki kualitas sperma sangat baik. Itulah sebabnya para ahli mendorong orang untuk melakukan diet pada makanan yang kaya buah dan biji untuk keberhasilan proses pengobatan mereka.

Sementara pria yang suka minum alkohol dan makan makanan kurang bergizi cenderung kurang subur. Hal ini dilihat dari kecepatan sperma berenang menuju indung telur. Lynn Westphal, spesialis di bidang kesehatan dan kesuburan dari Stanford University, berharap bahwa hasil penelitian ini diterbitkan dalam Jurnal Fertility and Sterility. Sehingga bisa mendorong orang untuk memilih gaya hidup sehat.