Saturday, September 24, 2011

Agar tidak di pecat


Sebagai seorang karyawan, kamu dituntut untuk selalu menunjukkan kinerja yang baik bagi perusahaan atau instansi tersebut. Satu kesalahan kecil yang kamu lakukan bisa berbuntut pemecatan. 
Untuk itu, berikut sejumlah tips yang perlu kamu ketahui untuk tetap 'aman'.

1. Jadilah Pemain Tim
Perusahaan tentu ingin memiliki karyawan yang mampu bekerja sama dengan rekan-rekan lainnya. Maka, pelajari dan perbaiki kemampuanmu dalam berkomunikasi dengan rekan kerja lainnya, seperti bagaimana mengeluarkan pendapat yang konstruktif serta memberikan kritik tanpa membuat orang lain tersinggung.

2. Berperilaku baik
Berlakulah sopan dan santun di kantor. Perilaku yang baik dan ramah akan mampu memikat hati rekan kerja dan juga atasan. Jauhkan dirimu dari perilaku negatif seperti menjelekkan orang lain, suka mengeluh, atau sombong.

3. Terbuka untuk saran dan kritik
Seorang karwayan yang baik harus mampu terbuka terhadap saran dan kritik yang bersifat membangun yang dilontarkan terhadapnya. Dengan adanya saran dan kritik ini diharapkan dapat membawa perubahan yang positif terhadap kinerjamu di perusahaan.

4. Kerja keras
Tunjukkan pada perusahaan bahwa kamu memiliki dedikasi tinggi terhadap perusahaan tersebut. Pihak perusahaan tentu akan segan untuk memberhentikan karyawan yang memang terbukti memberikan kontribusi positif terhadap perusahaan.

5. Tetap up date
Pihak perusahaan berharap memiliki karyawan yang berpengetahuan luas dan mengetahui perkembangan terbaru yang terjadi di dunia.

6. Selalu Profesional
Tunjukkan sikap profesional ketika kamu berada dalam dunia kerja di perusahaan atau instansi manapun. Jagalah selalu agar kamu tidak mencampuradukkan masalah pribadi dengan pekerjaan.

Tuesday, September 13, 2011

Kalau bos di tempat magang cerewet


Pasti jenuh banget kalau punya atasan yang cerewet dan menyebalkan di tempat magang. Bagaimana tidak? Hal tersebut bisa mempengaruhi performa kamu dalam bekerja.

Menurut Pakar Karier Heather R Huhman, untuk lulusan baru yang baru masuk dalam satu perusahaan, hubungan antara atasan dan profesional muda tidak menjanjikan seperti yang mereka duga.

"Kesenjangan Hubungan ini disebabkan profesional muda dan pegawai magang menghadapi bos yang berpikir mereka tidak punya pengalaman dengan dunia kerja dna hanya ingin mendapat keuntungan pengalaman dari perusahaannya," ujar huhman, seperti dikutip dari Her Campus,
Ingin tahu bagaimana cara menghadapi atasan super menyebalkan yang acap kali meragukan kemampuanmu?

Berikut tipsnya:

1. Analisis Sikap dan Kebiasaanmu.
Jika kamu beberapa kali ditegur oleh atasan tanpa sebab, coba analisis dirimu dahulu. Analisis sikapmu selama ini, apakah ada sikap yang sekira salah seperti, kamu suka bergosip, bicara di belakang orang, atau tidak cakap? Atau kamu punya kebiasaan yang menunjukkan inkompentensi, seperti lamban menerima tugas, atau kamu sulit berkonsentrasi, dan sebagainya.

2. Lihat dari Sisi Atasan
Kamu baiknya mencoba melihat dari perspektif yang berbeda, siapa lagi jika bukan prespektif atasanmu. Coba kamu teliti, jadwal atasanmu, sesibuk apakah dia, kemudian, coba kamu korelasikan dengan sikapmu yang menurut atasanmu kurang selama ini.

Coba rasaakan bagaimana kiranya jika kamu yang menjadi atasan dengan pegawai yang memiliki sikap sepertimu.

3. Berpikir Positif
Jika atasan mulai mengkritisi semuanya tentang dirimu, hal tersebut berarti merupakan satu peringatan bahwa kamu harus meningkatkan performa kerjamu. Berpikirlah dengan kepala dingin dan tetap positif. Jika kamu menganggap pekerjaanmu cukup baik, pertahankan, kalau bisa tingkatkan lebih dari ekspektasi atasanmu.

4. Tanyakan Saja
Sudah melakukan yang terbaik, namun tetap saja kamu diremehkan atau dituntut untuk lebih. Tanyakan saja padanya, apa yang kiranya kurang dari pekerjaanmu, jangan hanya itu, tanyakan juga sikapmu yang mana yang mungkin membuat dirinya jengkel. Tidak usah takut, toh ini utnuk kenyamananmu juga.

5. Komunikasi Berkualitas
Jika atasanmu terlalu menuntut dan terlalu sibuk untu bertemu empat mata, jalin komunikasi dengan cara lain. Tanyakan hal yang kamu kurang paham, atau tanyakan kapan dia punya waktu untuk bertemui dengan karyawan. Jangan bertele-tele, usahakan komunikasimu sefektif mungkin.

6. Tetap Profesional
Mungkin hal ini cukup sulit kamu lakukan, namun jika kamu berhasil menerapkan prinsip profesional, mungkin suasana kantormu bisa sedikit lebih asyik. Pasalnya banyak profesional muda atau pegawai magang terlalu mengambil perkataan atasan dengan serius.

Atau terlalu peka terhadap kritik, jika kamu sudah merasa melakukan yang paling baik dari usahamu, dan bersikap sebaik mungkin, jangan ragu ambil sikap profesional. Beranilah kritik atasanmu, terima atau tidak itu urusan dia, yang penting kamu tetap mempertahankan pekerjaan yang sudah kamu lakukan dengan baik.

Saturday, September 10, 2011

Type Manajer



Dalam kursus yang telah berjalan selama 20 tahun, Briggs dan Myers mengembangkan suatu test preferensi yang menunjukkan kepribadian individu. Tes ini tidak mengukur intelegensi, motivasi, kedewasaan, atau kesehatan mental seorang manajer. Teori dari kursus ini membagi manusia menjadi 16 Tipe Kepribadian yang berbeda, sesuai dengan 4 dimensi yang telah ditentukan. Setiap tes MBTI – Myers Briggs Type Indicator, petunjuk tipe Myers Briggs mempunyai 100 pertanyaan tentang apa dan bagaimana yang dirasakan, serta yang akan dilakukan oleh seseorang dalam situasi tertentu. Contohnya, dalam sebuah acara perkenalan, apakah seseorang sering terlebih dahulu memperkenalkan dirinya atau menunggu untuk diperkenalkan. Karena sifat extrovert cenderung untuk memperkenalkan dirinya terlebih dahulu, sedangkan introvert condong untuk diperkenalkan.
Apakah seorang manajer mempunyai suatu tugas yang bervariasi, atau suatu tugas yang monoton/rutin? Sebab tipe judging condong menerima tugas yang bervariasi dan tipe perceiving cenderung pada tugas rutin. Apakah seorang manajer lebih suka bekerja sama dengan seseorang yang ramah dan berterus terang? Tipe feeling senang pada karyawan yang ramah dan tipe thinking lebih suka kepada karyawan yang berterus terang. Dari penyelidikan tes MBTI dinyatakan 60% manajer pada umumnya adalah pemikir.
Menurut penerbit buku test MBTI – Consulting Psychologist Press di Palo Arto, California, 1,5 juta masyarakat di Amerika Serikat mengikuti tes MBTI. Tes ini sangat populer di Amerika Serikat. Peserta dari tes ini bukan hanya perusahaan-perusahaan seperti Allied-Signal, Apple, AT&T, Citicorp, Exxon, dan lain sebagainya, tetapi juga digunakan di rumah sakit, angkatan bersenjata Amerika Serikat dan bahkan gereja.
Ke 16 Tipe Kepribadian Manajer tersebut ialah :
ISTJ : Introvert, Sensing, Thinking, Judging ; Tipe ISTJ mempunyai sifat serius, tenang, penuh konsentrasi dan logis. Seorang manajer yang bertipe ISTJ bertanggung jawab penuh dalam pekerjaannya dan segala tugasnya dikerjakan dengan praktis berdasarkan fakta yang ada.
ISFJ : Introvert, Sensing, Feeling, Judging ; Tipe ISFJ mempunyai sifat tenang, ramah, bertanggung jawab, teliti, setia dan baik budi. Tipe ISFJ mengungkapkan seorang manajer yang tekun bekerja untuk menyelesaikan tugas-tugasnya.
ISTP : Introvert, Sensing, Thinking, Perceiving ; Tipe ISTP mempunyai sifat tenang, pendiam dan analitis. Manajer bertipe ISTP merupakan manajer yang melaksanakan tugasnya dengan serius dan teliti.
ISFP : Introvert, Sensing, Feeling, Perceiving ; Tipe ISFP mempunyai sifat malu, sangat ramah, sensitive dan rendah hati. Manajer bertipe ISFP adalah pekerja yang setia, tidak suka berdebat dan sering mengerjakan tugasnya dengan rileks.
ESTP : Extrovert, Sensing, Thinking, Perceiving ; Tipe ESTP mempunyai sifat tidak tergesa-gesa, penerima dan tidak sensitif. Tipe ini mengungkapkan seorang manajer yang tidak “ngoyo” dalam pekerjaan.
ESFP : Extrovert, Sensing, Feeling, Perceiving ; Tipe ESFP mempunyai sifat ramah, tidak suka repot, humoris, dan mudah beradaptasi. Tipe ini menyatakan seorang manajer yang lebih mengutamakan kenyataan daripada teori dalam pekerjaannya.
ESTJ : Extrovert, Sensing, Thinking, Judging ; Tipe ESTJ mempunyai sifat praktis, realistis dan tidak suka berkhayal. Manajer bertipe ESTJ tidak tertarik pada hal-hal yang tidak berguna, senang berorganisasi dan melakukan segala aktivitas.
ESFJ : Extrovert, Sensing, Feeling, Judging ; Tipe ESFJ mempunyai sifat ramah, suka bicara, teliti, dan memimpin. Dalam melakukan pekerjaannya, manajer bertipe ESFJ ini memerlukan keharmonisan dan dukungan semangat. Ia tertarik pada pemikiran yang abstrak.
INFJ : Introvert, Intuitive, Feeling, Judging ; Tipe INFJ ini mempunyai sifat sering memaksa, teliti, sering ikut campur dan tekun. Tipe ini adalah tipe manajer yang tekun bekerja dan terkenal dengan buah pikirannya yang cemerlang.
INTJ : Introvert, Intuitive, Thinking, Judging ; Tipe INTJ mempunyai sifat ragu-ragu, kritis, bebas dan keras kepala. Tipe manajer ini dapat menyalurkan ide, dan pikirannya yang cemerlang dalam pekerjaannya.
INFP : Introvert, Intuitive, Feeling, Perceiving ; Tipe INFP mempunyai sifat senang mempelajari sesuatu yang baru, ramah dan mudah dipercaya. Tipe ini mengungkapkan manajer tersebut senang bekerja.
INTP : Introvert, Intuitive, Thinking, Perceiving ; Tipe INTP mempunyai sifat tenang, pendiam dan apatis. Tipe ini ialah tipe manajer yang senang melakukan tugasnya berdasarkan teori.
ENFP : Extrovert, Intuitive, Feeling, Perceiving ; Tipe ENFP bersifat antusias, bersemangat tinggi, banyak akal dan imajinatif. Seorang manajer yang mampu melakukan semua tugas yang diberikan kepadanya. Ia dapat membantu memecahkan problem perusahaan.
ENTP : Extrovert, Intuitive, Thinking, Perceiving ; Tipe ENTP ini bersifat cepat dan banyak akal. Tipe ini adalah tipe manajer yang senang berdebat dan mengabaikan tugas yang dianggapnya rutin.
ENFJ : Extrovert, Intuitive, Feeling, Judging : Tipe ini bersifat ramah, populer, dan sensitif terhadap pujian maupun kritik. Tipe manajer ini adalah tipe seseorang yang mau mendengarkan pendapat dan merasakan kesulitan orang lain.
ENTJ : Extrovert, Intuitive, Thinking, Judging ; Tipe ini bersifat ramah, berterus terang, tegas dan berjiwa pemimpin. Ini adalah tipe seorang manajer yang menghargai suatu alasan yang tepat dan masuk akal. Pemecah masalah.
Banyak perusahaan menggunakan proses MBTI dalam program mengembangkan manajemen mereka untuk menolong para manajer agar lebih mengetahui karakter mereka yang sesungguhnya, dan mengerti pendapat orang lain serta menciptakan kerja sama yang baik. Disamping itu, tes ini juga berguna untuk memberi pekerjaan, evaluasi prestasi dan negosiasi perencanaan pemasaran, dalam suatu perusahaan.
Sumber : jawaban.com

Wednesday, September 7, 2011

Stroke menyerang anak muda.


Para ilmuwan di Amerika mengtakan gaya hidup tidak sehat menyebabkan banyak anak-anak dan orang dewasa yang beresiko terserang stroke. Para peneliti melihat angka-angka untuk stroke iskemik, akibat pembekuan darah, dan stroke hemoragik, yang disebabkan oleh perdarahan pada otak.

Sebagaimana dilansir dari BBC, tingkat stroke iskemik meningkat sebesar 31% dalam usai lima sampai 14 tahun.Ada peningkatan sebesar 30% untuk orang berusia 15 sampai 34 dan 37% pada pasien antara usia 35 dan 44. Dalam semua kelompok umur peningkatan lebih besar pada pria dibandingkan pada wanita.

Angka untuk stroke hemoragik menunjukkan penurunan, kecuali kelompok usia lima sampai 14 tahun. Lebih separuh dari usia 35-44 tahun mengalami stroke iskemik juga memilik hipertensi
Dr Lorna Layward, dari Stroke Association di Inggris, mengatakan Orang biasanya mengaitkan stroke dengan orang tua, tetapi seperempat dari semua stroke terjadi pada orang usia kerja, dan sekitar 400 anak mengalami stroke setiap tahun di Inggris.

"Kita tahu bahwa tekanan darah tinggi merupakan faktor risiko terbesar untuk stroke, bersama dengan faktor lain seperti obesitas, diet diabetes, miskin dan merokok," katanya.

Penelitian ini, kata Layward, menekankan perlunya orang-orang untuk menyadari bahwa stroke dapat mempengaruhi orang-orang muda, dan semua orang, terlepas dari usia. Karena itu perlu kesadaran untuk memeriksa tekanan darah dan menjalankan gaya hidup sehat.

Monday, September 5, 2011

Logo Partai Demokrat = Simbol yahudi?

IntermezoNews -Ketika Kita menyebut yahudi Maka Saya pastikan Yang terbayang di benak adalah Bintang Daud ANDA atau disebut "The David Star". Simbol ini sangat terkenal di Seluruh Dunia di Indonesia bahkan simbol-simbol seperti ini BANYAK digunakan, termasuklah ANDA lihat di acara TV Trans7 Yang dibawakan Deddy Courbuzer "HITAM PUTIH". Mengapa disebut bintang Daud KARENA MENURUT yahudi David atau Daud merupakan kaum yahudi Pembela, murah Sesungguhnya Klaim ini sangat sesat lagi menyesatkan, sebagaimana Dalam, Sejarah Islam, Daud atau Nabi Daud ini merupakan murah Rasul diutus Allah Swt Yang membawa Ketauhidan.

Jika ANDA Ingin Mengenal logo ini sebenarnya terdiri Dari 2 segitiga dibalik sehingga membentuk Yang Segi Enam, logo-logo seperti ini digunakan sebagai Sekali BANYAK PERUSAHAAN logo, Lembaga, atau logo-logo di sisipkan Dalam, Yang perfilman. Yahudi memang berusaha menguasai Dunia melalui simbol-simbol Yang mereka sebar berupa turunan Dari 2 Segitiga Yang membentuk Bintang Segi Enam tersebut.

Sunday, September 4, 2011

Proses Perubahan Bisnis


NOTHING endures but change (Heraclitus 540-480 SM) Heraclitus, seorang filsuf Yunani, jeli dalam mengamati bahwa di dunia ini tidak ada yang kekal, maksudnya tidak ada yang tidak berubah kecuali perubahan itu sendiri.
Dan tidak terkecuali dalam kehidupan berbisnis. Perubahan adalah sebuah tanda-tanda adanya kehidupan. Perusahaan yang tidak berubah, pasti cepat atau lambat akan tamat riwayatnya. Perubahan bisa menuju hal yang baik, berkembang membesar dan meluas, itulah yang diinginkan banyak pelaku bisnis.
Namun, perubahan juga bisa terjadi sebaliknya, yaitu menciut. Faktor perubahan bisa datang dari dalam (internal) dan umumnya perubahan yang diprogram mengikuti perkembangan perusahaan, dan dari luar (eksternal) yang kebanyakan merupakan faktor penghambat dalam perkembangan perusahaan.
Misalnya, pesaing yang lebih agresif, perubahan peraturan pemerintah, dan kondisi politik. Kita sering mendengar bahwa di dunia ini ada tiga kelompok manusia, di benua manapun mereka berada. Kelompok pertama, yaitu orang-orang yang terheran-heran terhadap perubahan yang terjadi, acuh tak acuh tidak peduli atas apa yang terjadi, whatever will be, will be.
Namun yang paling repot, banyak di antara kelompok ini menentang setiap perubahan. Mereka lebih senang dan merasa nyaman dengan apa yang mereka alami dan nikmati sekarang. Kelompok kedua adalah orang-orang yang mengantisipasi akan terjadinya perubahan dan berusaha untuk menyesuaikan dengan perubahan itu, sebuah reaksi yang wajar.
Kelompok ketiga adalah orang-orang yang melihat peluang dan melakukan perubahan, merekalah umumnya para pionir dalam bidangnya. Merekalah yang menentukan arah kehidupan termasuk dalam bisnis.
Merekalah para visioner dan entrepreneur. Terhadap perubahan, ada dua ungkapan dari Sir Winston Leonard Spencer-Churchill yang dikenal sebagai Winston Churchill, Perdana Menteri Inggris, seorang negarawan besar, sempat dua kali menjabat (1940-1945,1950-1955): “There is nothing wrong with change, if it is in the right direction” dan “To improve is to change; to be perfect is to change often”.
”Jika perusahaan kita ingin maju dan berkembang, maka kita harus melakukan dan terbiasa dengan perubahan! Bagaimana agar perubahan dapat terkendali? Inilah yang menjadi pembahasan kita kali ini.
Prof John P Kotter, Professor of Leadership Harvard Business School, dalam bukunya, Leading Change (HBR, 1996) dan The Heart of Change (HBR, 2002), menganjurkan delapan tahap dalam melakukan proses perubahan. Pertama, Establishing A Sense Of Urgency (menetapkan keadaan darurat) ketika berbagai indikasi menunjukkan gejala menurun.
Contohnya, penjualan, keuntungan, pangsa pasar, maka perusahaan tidak bisa lagi berdiam diri, harus melakukan perubahan. Kedua, Creating the Guiding Coalition (membentuk koalisi atau tim yang akan memimpin perubahan).
Perubahan tidak selalu dalam satu bidang biasanya mencakup berbagai bidang, perlu orang-orang yang tepat yang menguasai bidang yang bersangkutan, selain mempunyai keahlian, juga mempunyai kredibilitas yang dapat dijadikan teladan. Merekalah yang akan bersama-sama memimpin perubahan.
Ketiga, Developing a Vision and Strategy (membangun visi dan strategi). Ketika perusahaan melangkah ke perubahan, baik untuk survival maupun pengembangan, perlu ditinjau kembali apakah visi mula-mula dan strategi yang menyertainya masih valid, dalam banyak hal, umumnya, tidak lagi, dan untuk itu perlu dikaji ulang dan dibuat yang baru yang lebih pas dengan misi perubahan.
Keempat, Communicating the Change Vision (mengomunikasikan perubahan visi).Perubahan sebuah visi sangat krusial, karena itu merupakan kompas ke arah mana perusahaan menuju dari barat ke timur, dari utara ke selatan, jika tidak disampaikan dengan benar kepada jajaran-jajaran yang lebih rendah akan membuat mereka bingung dan menciptakan sikap penolakan.
Kelima, Empowering Employees for Broad-Based Action (memperlengkapi karyawan dengan tindakan yang beruang lingkup luas). Perubahan adalah sebuah momentum untuk memperbaiki hal-hal yang tidak dilakukan dengan benar pada masa sebelumnya.
Dalam perubahan yang dilakukan ke depan penting sekali agar semua karyawan diperlengkapi dengan pengetahuan dan wawasan yang lebih luas dan jauh ke depan dalam tanggung jawab mereka.
Keenam, Generating Short-Term Wins (melahirkan kemenangan, keberhasilan jangka pendek). Keberhasilan dalam tahap awal perubahan sangatlah penting karena itu memberikan keyakinan dan kepastian kepada semua orang bahwa gerakan pembaharuan perubahan berhasil dan itu akan mendorong semangat untuk melakukan perubahan.
Ketujuh, Consolidating Gains and Producing More Change (mengonsolidasikan keberhasilan-keberhasilan dan melahirkan perubahan-perubahan berikutnya).
Kedelapan, Anchoring New Approaches in the Culture (memasukkan pendekatan-pendekatan baru hasil perubahan ke dalam budaya perusahaan).
Kebiasaan membentuk budaya, ketika perubahan yang dilakukan berhasil maka selayaknya itu menjadi bagian baru budaya perusahaan, dan menggantikan budaya sebelumnya yang tidak selaras lagi dengan era baru perubahan. Tidak selamanya perubahan membawa keberhasilan.
Dalam tahap-tahap yang dilakukan bisa saja terjadi tidak sesuai dengan yang diharapkan dan menjadi “back-fire” memukul balik. Namun dengan tidak melakukan perubahan, keadaan akan lebih memburuk dan tinggal tunggu waktu, perusahaan kita tinggal nama.
Oleh karena itulah, dalam setiap perubahan perlu diindentifikasi para “hero” yang berhasil melakukan perubahan dengan baik; sesuai atau bahkan lebih dari yang diharapkan. Merekalah orang-orang tergolong dalam kelompok ketiga di atas dan merekalah yang harus memimpin dalam perubahan ke depan.

DR ELIEZER H HARDJO PH D, CM
Anggota Dewan Juri ReBi & Institute of Certified Professional Managers (ICPM)

Mesin waktu tidak ada yang secepat cahaya

Beijing: Penjelajahan waktu dengan sebuah mesin yang dibuat oleh para ilmuwan seperti dalam film-film memang banyak menarik para peneliti untuk membuatnya. Pernyataan sebelumnya juga berbunyi bahwa penjelajahan waktu itu mungkin bisa terjadi. Namun, para peneliti dari Hong Kong berhasil membuktikan dan menepis pernyataan itu.

Seperti dikutip dari jurnal ilmiah 'Physical Review Letters' di Amerika Serikat, para ilmuwan itu berhasil membuktikan ketidakmungkinan adanya penjelajahan waktu dengan membandingkan kecepatan cahaya. Menurut tim riset dari Universitas Sains dan Teknologi Hong Kong, tidak ada zat apapun yang berjalan lebih cepat seperti kecepatan cahaya.

"Penelitian yang menunjukkan bahwa foton tunggal ternyata mematuhi batas kecepatan c, menegaskan kausalitas Einstein, yaitu efek yang tidak dapat terjadi sebelum penyebabnya itu terjadi," kata tim riset universitas di situsnya.

"Dengan menunjukkan foton tunggal tidak dapat melakukan perjalanan lebih cepat dari kecepatan cahaya, hasil kami membawa penutupan terhadap perdebatan pada kecepatan informasi sebenarnya yang dibawa oleh foton tunggal." kata Profesor Du Shengwang, yang memimpin penelitian.

Perdebatan kemungkinan adanya perjalanan waktu itu mulai diangkat sejak 10 tahun silam ketika para ilmuwan menemukan pulse optik di beberapa spesifik media yang mungkin dapat menyebarkan informasi dalam kecepatan lebih cepat dari kecepatan cahaya.

"Temuan kami ini juga cenderung memiliki aplikasi potensial dengan memberikan para ilmuwan gambaran yang lebih baik pada transmisi informasi kuantum," kata Du Shengwang.

Kafein obati kanker kulit

New Jersey: Penelitian mengungkapkan fakta atas keuntungan kopi terus dilakukan. Selain kandungan kafein di dalam kopi bisa menjadi anti-oksidan, kopi ternyata juga bisa melawan kanker kulit. Hal itu berdasarkan penelitian yang dilakukan Universitas Rutgers, Amerika Serikat, belum lama berselang.

Sebuah penelitian baru menunjukkan, kafein dapat menjadi senjata efektif memerangi kanker kulit. Penelitian dilakukan berdasarkan tikus percobaan yang dibagi menjadi dua kelompok. Tikus dengan kelompok pertama diberikan kopi. Sedangkan tikus kelompok kedua tak diberikan minuman yang mengandung kafein.

Hasilnya, kelompok pertama tikus mengalami modifikasi gen untuk mencegah protein tertentu yang disebut ATR, dan kaya dalam radiasi ultraviolet (UV). Sementara kelompok kedua tikus tidak menapatkan modifikasi tersebut.

Para peneliti menemukan, kedua kelompok tikus bebas dari tumor setelah paparan sinar UV untuk beberapa waktu. Namun, setelah 19 minggu paparan sinar UV, kelompok pertama mengalami tumor tikus 70 persen lebih sedikit dibandingkan dengan kelompok kedua.

Penelitian ini membantu menjelaskan bagaimana kafein dapat mengurangi risiko paparan sinar matahari yang dapat menyebabkan kanker kulit. Kafein dapat menghambat jalur ATR kinase, yang memainkan peran utama dalam menanggapi kerusakan DNA.

Jika diserap tubuh, ATR dapat menghambat pembelahan sel dan memungkinkan perbaikan DNA daripada membiarkan sel yang rusak mati. Akhirnya, munculnya sel kanker dapat dicegah. Namun, kafein tak hanya menghambat protein, tapi juga bertindak sebagai tabir surya alami.

Selain itu, penelitian lain yang dilakuan terhadap 94 ribu wanita yang minum kopi setiap hari pada 2007 silam, menemukan bahwa risiko terkena kanker kulit pada peminum kopi adalah 11 persen lebih rendah daripada mereka yang tidak mengkonsumsi kopi.