New Jersey: Penelitian mengungkapkan fakta atas keuntungan kopi terus dilakukan. Selain kandungan kafein di dalam kopi bisa menjadi anti-oksidan, kopi ternyata juga bisa melawan kanker kulit. Hal itu berdasarkan penelitian yang dilakukan Universitas Rutgers, Amerika Serikat, belum lama berselang.
Sebuah penelitian baru menunjukkan, kafein dapat menjadi senjata efektif memerangi kanker kulit. Penelitian dilakukan berdasarkan tikus percobaan yang dibagi menjadi dua kelompok. Tikus dengan kelompok pertama diberikan kopi. Sedangkan tikus kelompok kedua tak diberikan minuman yang mengandung kafein.
Hasilnya, kelompok pertama tikus mengalami modifikasi gen untuk mencegah protein tertentu yang disebut ATR, dan kaya dalam radiasi ultraviolet (UV). Sementara kelompok kedua tikus tidak menapatkan modifikasi tersebut.
Para peneliti menemukan, kedua kelompok tikus bebas dari tumor setelah paparan sinar UV untuk beberapa waktu. Namun, setelah 19 minggu paparan sinar UV, kelompok pertama mengalami tumor tikus 70 persen lebih sedikit dibandingkan dengan kelompok kedua.
Penelitian ini membantu menjelaskan bagaimana kafein dapat mengurangi risiko paparan sinar matahari yang dapat menyebabkan kanker kulit. Kafein dapat menghambat jalur ATR kinase, yang memainkan peran utama dalam menanggapi kerusakan DNA.
Jika diserap tubuh, ATR dapat menghambat pembelahan sel dan memungkinkan perbaikan DNA daripada membiarkan sel yang rusak mati. Akhirnya, munculnya sel kanker dapat dicegah. Namun, kafein tak hanya menghambat protein, tapi juga bertindak sebagai tabir surya alami.
Selain itu, penelitian lain yang dilakuan terhadap 94 ribu wanita yang minum kopi setiap hari pada 2007 silam, menemukan bahwa risiko terkena kanker kulit pada peminum kopi adalah 11 persen lebih rendah daripada mereka yang tidak mengkonsumsi kopi.